Latest News

Showing posts with label Perawan Maria. Show all posts
Showing posts with label Perawan Maria. Show all posts

Tuesday, February 14, 2012

Gambar Minggu Ini - Holy Mary Exterminatrix of Heresy (St. Maria Pemberantas Ajaran Sesat)



Gambar Minggu Ini edisi Rabu 15 Februari 2012 adalah Holy Mary, Exterminatrix of Heresy � St. Maria Pemberantas Ajaran Sesat. Exterminatrix kurang lebih artinya adalah �Pemberantas�.

Lukisan Santa Perawan Maria Pemberantas Ajaran Sesat yang saya tampilkan di sini adalah hasil karya Giovanni Pagani of Monterubbiano (+ 1545) yang saya temukan dari blog Hermeneutic of Continuity.

Anda bisa memperhatikan sendiri lukisan tersebut. St. Perawan Maria sedang mengayunkan pentungan kepada iblis yang hendak menyesatkan anak-anak kecil. St. Maria menjadi tempat perlindungan bagi anak-anak kecil tersebut dari penyesatan iblis. Lukisan ini didasarkan pada Wahyu 12:15-17:
12:15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
12:16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
12:17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Iblis menyemburkan air dari mulutnya untuk menghanyutkan St.PPerawan Maria. �Air dari mulutnya� si iblis ini menggambarkan kebohongan dan penyesatan yang muncul dari iblis. Taktik ini telah digunakan oleh Iblis untuk menyesatkan Hawaadan ia berhasil. Hawa pun tersesat dan terkalahkan sehingga melakukan dosa.

Iblis ppun hendak menyesatkan Bunda Maria. Iblis dalam Wahyu dii atas digambarkan sedang berusaha menyesatkan Bunda Maria dengan kebohongan dan penyesatannya. Ia menggunakan taktik yang sama dengan yang dia lakukan dulu terhadap Hawa. Tapi, iblis tidak berhasil. Bunda Maria tidak tersesat dan tidak disesatkan karena Bunda Maria penuh rahmat Allah.

Si Iblis pun marah kepada Bunda Maria. Tetapi, ia menyadari bahwa Bunda Maria tidak bisa ia kalahkan dan sesatkan. Oleh karena itu, Ibliss memilih memerangi Putera-puteri Maria yaitu kita. Kita semua yang dibaptis dan berada di dalam Gereja Katolik itulah orang-orang yang berusaha untuk  �menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.� Iblis berusaha menyesatkan kita melalui tipu daya yang keluar dari mulutnya. Tetapi, perlindungan keibuan Bunda Maria bersama kita semua. Maria yang dikandung tanpa noda dosa oleh karena rahmat Allah menjadi tempat perlindungan bagi kita. Lihatlah kembali lukisan di atas dan perhatikan anak laki-laki kecil yang berusaha mencari perlindungan kepada Bunda Maria. Bunda Maria pun memegang erat tangan anak kecil yang ketakutan itu sambil mengusir iblis dengan pentungan/gada. Seperti seorang anak kecil, kita bisa berseru, �Bunda, Bunda, tolonglah aku, doakanlah aku. Iblis itu mengejar-ngejar aku, berusaha menyesatkanku dan menjauhkan diriku dari Kristus dan Bunda. Bunda dekaplah aku.�

Bunda Maria sungguh pantas disebutt Pemberantas Ajaran Sesat (Exterminatrix of Heresy) karena ia berdiri menjadi musuh bagi iblis. Dalam dokumen Ad Diem Illum Laetissimum, Paus St. Pius X menjelaskan bidaah-bidaah (ajaran sesat) seperti materialisme, anarkisme, rasionalisme, dll akan menemukan kehancurannya di bawah Bunda Maria.

Lalu bagaimana kita mencari perlindungan kepada Maria dari ajaran sesat? Dalam janji ketiga dari 15 Janji Bunda Maria kepada mereka yang berdoa Rosario, Rosario menjadi perisai bagi kita untuk mengalahkan kesesatan.
3. Rosario akan menjadi perisai ampuh melawan neraka. Rosario melenyapkan sifat-sifat buruk, mengurangi dosa dan menaklukkan kesesatan.
Yuk, mari kita daraskan Rosario setiap harinya untuk berbagai intensi baik pribadi maupun umum. Bunda Maria tentu akan membantu kita dan mendoakan kita semua. Bunda Maria penuh rahmat dan ia tidak menyimpan rahmat tersebut bagi dirinya sendiri, tetapi juga membagikan dan menyalurkannya bagi kita semua, Putera-puteri Allah dan Gereja.

Bunda Maria Pemberantas ajaran sesat, doakanlah Gereja Kristus, doakanlah kami anak-anakmu, doakanlah dunia. Amin

Pax et bonum

Sunday, January 1, 2012

Katekese di Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah (1 Januari)

Santa Maria Bunda Allah
Bunda Maria adalah Bunda Allah karena ia mengandung, melahirkan dan membesarkan Yesus Kristus, Sang Firman Allah yang adalah Allah (Yoh 1:1) yang telah menjadi manusia (Yoh 1:14). Yesus Kristus yang adalah Allah menjadi manusia, mengambil kodrat manusia tanpa kehilangan kodrat Ilahi-Nya. Inilah Misteri Inkarnasi / Penjelmaan.
Bila Yesus Kristus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia, maka Bunda Maria yang adalah Bunda-Nya pantas kita yakini sebagai Bunda Allah. Bunda Maria sebagai Bunda Allah bukanlah berarti ia setara dengan Allah. Gereja Katolik selalu mengajarkan bahwa Bunda Maria bukanlah Allah atau setara dengan Allah. Gereja Katolik selalu mengajarkan bahwa Bunda Maria adalah sungguh-sungguh manusia yang penuh rahmat dan disertai Tuhan.

Gelar Bunda Maria sebagai Bunda Allah menunjukkan peran serta Bunda Maria dalam Misteri Inkarnasi dan karya keselamatan Allah. Dalam misteri inkarnasi, Bunda Maria-lah yang memberikan kodrat manusia kepada Sang Firman Allah. Dalam karya keselamatan Allah, dengan ketaatannya, ia memberikan rahimnya bagi Sang Firman Allah yang menjadi manusia. Ia menjadi saluran rahmat keselamatan dari Allah bagi manusia. Teologi Tubuh yang dibangun oleh St. Paulus dalam berbagai suratnya menggambarkan Allah sebagai Kepala dan Gereja sebagai Tubuh Mistik-Nya. St. Alfonsus Liguori, Uskup dan Doktor Gereja, dengan cerdas dan indah menggambarkan Bunda Maria sebagai leher yang menjadi saluran rahmat dari Allah, Sang Kepala, bagi anggota Tubuh Mistik lainnya.
Ajaran Bunda Maria sebagai Bunda Allah pada abad ke-5 mendapat serangan dari ajaran sesat Nestorianisme. Pencetus ajaran ini adalah Nestorius dari Konstantinopel. Ia mengajarkan bahwa Sang Firman Allah tidak berinkarnasi, tidak menjelma menjadi manusia melainkan hanya bersatu dengan manusia Yesus Kristus. Dengan kata lain, bidaah ini mengajarkan bahwa Pribadi manusia Yesus Kristus dan Pribadi Sang Firman Allah adalah dua pribadi yang berbeda yang bersatu di dalam Yesus Kristus.
Oleh karena itu, bidaah ini menolak gelar Bunda Allah terhadap Bunda Maria. Bagi mereka, Bunda Maria hanya melahirkan manusia Yesus sebagai Temple of God the Son, manusia Yesus sebagai tempat berdiam bagi Sang Firman Allah. Sedangkan Gereja Katolik mengajarkan bahwa Maria melahirkan Yesus Kristus, Sang Firman Allah yang menjelma menjadi manusia; sungguh Allah sungguh manusia.
Ajaran ini telah dianathema/dikutuk dengan tegas oleh Paus St. Selestinus I melalui Uskup St. Sirillus dari Alexandria pada Konsili Efesus 431 M.

Ajaran Nestorius ini sungguh menyerang tidak hanya Misteri Inkarnasi tetapi juga Tritunggal Mahakudus. Dengan menolak Maria sebagai Bunda Allah, ia telah menolak bahwa Yesus Kristus yang dilahirkan Maria adalah sungguh Allah. Menolak bahwa Yesus Kristus adalah Allah berarti menolak Tritunggal Mahakudus. Bapa Gereja St. Gregorius dari Nazianzus sejak abad ke-5 telah memperingatkan kita akan hal ini, "Menolak Maria sebagai Bunda Allah berarti menolak pula Trinitas."
Pax et Bonum

Wednesday, December 7, 2011

[Silahkan dishare] Katekese Singkat Di Hari Raya Santa Maria Dikandung Tanpa Noda


Katekese Singkat di Hari Raya Santa Maria Dikandung Tanpa Noda:

Di beberapa tanggapan di page Gereja Katolik, masih terjadi salah kaprah antara Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria dengan Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda. Pertama-tama, dalam perayaan liturgi Gereja Katolik, Hari Raya (Solemnity) lebih tinggi tingkatannya dari Pesta (Feast). Pada Hari Raya, umat Katolik diwajibkan menghadiri Perayaan Ekaristi. Pada Pesta, umat Katolik sangat disarankan menghadiri perayaan Ekaristi.

Kemudian, Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dirayakan pada tanggal  8 Desember. Sedangkan Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria dirayakan pada tanggal 8 September.

Mengapa 8 Desember dan mengapa 8 September?

Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda berarti bahwa Santa Perawan Maria oleh karena rahmat dan kuasa Allah, terbebas dari noda dosa sejak awal ia dikandung oleh ibunya, St. Anna. Maria dipersiapkan Allah untuk menjadi tempat kediaman-Nya di dunia untuk menyelamatkan manusia. Oleh karena Allah tidak dapat bersatu atau terkena noda dosa, maka Maria dikuduskan oleh Allah sejak awal ia dikandung supaya menjadi layak bagi Allah. 
St. Maria kepada St Bernadetta: "Akulah yang dikandung tanpa noda."

Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda jatuh pada tanggal 8 Desember karena pada tanggal 8 Desember 1854, Beato Paus Pius IX, menegaskan dan mendefinisikan secara resmi Dogma Santa Perawan Maria dikandung Tanpa Noda dalam Bulla Kepausan, Ineffabilis Deus. 

Kelahiran Santa Perawan Maria

Sedangkan, Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria pertama-tama dirayakan di Gereja-gereja Timur. Dokumen terawal yang kita miliki mengenai hal ini adalah Himne Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria pada abad ke-6 karangan St. Romanus, seorang penyair terkenal dari Gereja Yunani. Baru pada abad ke-7 perayaan ini hadir di Gereja Barat, pertama-tama di Keuskupan Rheims. Pesta ini, sebelum keluarnya Bulla Ineffabilis Deus di atas, dirayakan pada tanggal berbeda di berbagai tempat. Namun sejak keluarnya Bulla Kepausan di atas, Pesta ini dirayakan di berbagai tempat pada tanggal yang sama yaitu tanggal 8 September. 8 September ditentukan berdasarkan penghitungan pengandungan tradisional (9 bulan). Maria dikandung pada 8 Desember dan lahir sembilan bulan kemudian, 8 September.

Demikian katekese singkatnya, semoga menjadikan kita semakin mencintai Bunda Maria.

Pax et Bonum


Referensi:
Bulla Kepausan Ineffabilis Deus
Ensiklopedia Katolik

Sunday, October 30, 2011

Dialah Santa Perawan Yang Dikandung Tanpa Noda - Kerub Saksinya


Artikel blog ini beberapa waktu lalu yang berjudul "Tabut Perjanjian dan Bunda Maria" membahas mengenai perbandingan antara Bunda Maria dengan Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian adalah prefigur / gambaran awal dan Bunda Maria adalah Tabut Perjanjian yang baru dan sempurna karena Bunda Maria membawa Allah di dalam rahimnya.

Dengan berdasarkan pengajaran bahwa Bunda Maria sebagai Tabut Perjanjian yang baru dan sempurna ini, saya hendak menunjukkan sekaligus membela salah satu dogma Gereja Katolik mengenai Bunda Maria yaitu Dogma Maria Dikandung Tanpa Noda. Dogma ini adalah salah satu dogma yang kerap ditolak oleh Protestan dan Ortodoks. Artikel ini akan menyertakan pembelaan berdasarkan Kitab Suci, Pengajaran Para Bapa Gereja serta Kuasa Mengajar (Magisterium) Gereja.

Dalam Keluaran 25:10,16,18,22 ; Allah memerintahkan Musa untuk membuat  Tabut Perjanjian disertai dengan dua kerub.
Kel 25:10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.
Kel 25:16 Dalam tabut itu haruslah kautaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
Kel 25:18 Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu.
Kel 25:22 Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."
Perhatikan bahwa Kerub tersebut berada di kedua sisi dari tempat Allah berada. Dan Kitab Suci mengatakan bahwa Imam Besar sekalipun tidak boleh mendekati Tabut sampai ia dimurnikan dari dosa. (Imamat 6:2-11 Ibrani 9:3-7). Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa Allah beserta tempat kediamanNya (Tabut) tidak dapat sekalipun mengalami noda dosa.

Prefigur atau tipe awal lain dari Maria, yang jarang kita jumpai dalam apologetika atas dogma Maria Dikandung Tanpa Noda, adalah Taman Eden, �tempat kediaman� Allah yang lain. Di sini dua Bapa Gereja Perdana mengajarkan Bunda Maria sebagai gambaran sempurna dari Taman Eden.

O virgin who surpasses Eden's garden of delights!
 St. Theodotus of Ancyra, On the Nativity of Our Savior, 2


God�s Eden is Mary; in her there is no serpent that harms...., no Eve that kills, but from her springs the Tree of Life that restores the exiles of Eden.
 St. Ephraim, On the Annunciation of the Mother of God, hymn 3:30

Dokumen Ineffabilis Deus mereferensikan Maria sebagai  �that garden enclosed on all sides, which cannot be violated or corrupted by any deceitful plots.� Ensiklik ini merujuk pada Kitab Kidung Agung 4:12 yang mengatakan bahwa �pengantin� tersebut adalah �kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai.�  Rujukan lain mengenai �pengantin�  sebagai sebuah �taman� dapat juga ditemukan dalam bab tersebut.

Dengan begitu, kita telah mengetahui bahwa Bunda Maria, yang dipilih Allah menjadi tempat berdiam-Nya, adalah gambaran sempurna dari prefigur-nya di Perjanjian Lama. 

Sekarang perhatikan Kejadian 3 mengenai kejatuhan manusia ke dalam dosa. Adam dan Hawa tidak menaati Allah dan mereka lebih memilih memakan buah terlarang. Adam dan Hawa dihukum karena hal ini dan mereka diusir dari Taman tersebut: 
Kej 3:23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
Kej 3:24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyala beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. 
Perhatikan sekali lagi bahwa Kerub ditetapkan Allah untuk menjadi penjaga tempat kediaman Allah -  Taman Eden. Dan lebih penting lagi, sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka tidak bisa masuk lagi ke dalam Taman Eden. Hal ini menunjukkan bahwa Taman Eden tempat Allah berdiam tidak dapat bersatu dengan noda dosa.

Penting juga untuk mencatat paralel lain yaitu antara Bait tempat Tabut berada dengan Taman Eden. Kerub menjaga Gerbang Timur Taman Eden (Kej 3:24) dan Gerbang Timur itu juga adalah pintu masuk ke Bait Allah (Yeh 43:1-5, 1 Raj 6:22-35)

Kamus Katolik Modern karya Pater John Hardon, SJ mendefinisikan Kerub sebagai berikut:
KERUB. (plural, Kerubim). Makhluk ciptaan surgawi yang disebutkan dalam Kitab Suci sebagai penjaga dan pelindung. Kerubim adalah penjaga yang ditempatkan di Eden (Kej 3:24); mereka adalah figur-figur emas yang didirikan di Tabut (Kel 25:18). Allah mengendarai Kerub untuk menyelamatkan Daud dari musuh-musuhnya (2 Samuel 22:11). Dalam tradisi Kristen, Kerubim diidentifikasi sebagai malaikat. (Etym. Hebrew kerubh; Latin cherub; Greek cheroub.)
Kita telah melihat Bunda Maria sebagai Tabut Perjanjian yang dilindungi oleh Kerub. Dan kita pun melihat bahwa tempat Allah berdiam yaitu Taman juga dilindungi oleh Kerub. Keduanya dilindungi dari kehadiran noda dosa dengan cara yang sama oleh Kerub.

Oleh karena itu, kita melihat kesaksian yang kuat dari Kerub bahwa Maria adalah tanpa noda dosa termasuk dosa asal karena Allah memberitahu kita dalam wahyu ilahi bahwa Maria adalah Tabut tak bernoda dan Taman Eden yang dilindungi dari noda dosa oleh Kerub. Maria dilindungi dari noda dosa dengan cara yang mengagumkan. 

Pax et Bonum

diadaptasi dari tulisan Sam Entile di blog catholicvoyager.blogspot.com

Wednesday, October 5, 2011

Mariologi sungguh bagian dari Teologi


Mungkin ada yang bertanya mengapa dalam ilmu Teologi Katolik, ditemukan cabang ilmu yang disebut Mariologi (Ilmu yang mempelajari mengenai Maria � seorang ciptaan Allah). Mempelajari Maria dalam teologi mungkin menurut mereka terlihat sebagai sebuah salah satu gangguan terhadap fokus teologi, yaitu Allah sendiri.

Bagaimana kita sebagai Katolik menanggapinya?

Mariologi dimasukkan ke dalam teologi karena semua yang Gereja ajarkan mengenai Maria itu berdasarkan pada ajaran Yesus Kristus.


Ini sebuah kutipan penting dari Katekismus Gereja Katolik mengenai isu ini:
Apa yang Gereja Katolik percaya dan ajarkan tentang Maria, berakar dalam iman akan Kristus, tetapi sekaligus juga menjelaskan iman akan Kristus. (KGK 487)
Ini sebuah contoh bagaimana pernyataan ini terbukti:

Pada abad ke-5, sebuah pertanyaan mengenai Maria muncul pada episenter dari sebuah pertarungan teologis besar: Dapatkah Bunda Maria disebut Bunda Allah?

St. Sirillus, Patriark Alexandria
St. Sirillus, Patriark Alexandria, mengajarkan bahwa karena Yesus Kristus adalah sungguh-sungguh Allah, maka Maria memiliki hak untuk mendapatkan gelar Bunda Allah.

Nestorius, Patriark Konstantinopel, percaya bahwa pernyataan ini adalah penghujatan terhadap Allah. Ia berkata, �Allah tidak dapat memiliki ibu! Maria dapat disebut Bunda Kristus tetapi ia tidak dapat disebut Bunda Allah.�

Pada tahun 431 M, sebuah Konsili besar Para Uskup diadakan di Efesus untuk menyelesaikan pertarungan teologis antara dua Patriark ini. Setelah debat besar, dengan berdasarkan otoritas Paus Roma dan Konsili, Para Uskup menyatakan bahwa Pandangan Nestorius menyebabkan pemisahan heretikal (sesat) dalam kodrat Yesus Kristus. Maria memberikan kelahiran kepada seorang Pribadi Yesus Kristus secara utuh.

Jika Maria hanya memberikan kelahiran kepada pribadi manusia Yesus tetapi tidak kepada pribadi ilahi-Nya, maka ada pemisahan antara kemanusiaan Kristus dan keilahian Kristus sehingga ada Dua Pribadi dalam Yesus Kristus, yaitu Pribadi Manusia Kristus sendiri dan Pribadi Sang Sabda Allah. Dan bila ada pemisahan demikian, maka Yesus Kristus bukan lagi sungguh Allah sungguh Manusia dan dengan demikian Injil keliru. Tentu pandangan seperti ini ditolak.

Council of Ephesus
Apa yang ditegaskan oleh Konsili Efesus adalah bahwa Tuhan Yesus Kristus itu adalah Satu Pribadi yang memiliki dua kodrat, kodrat Ilahi dan kodrat manusia. Maka ditegaskan bahwa Yesus Kristus itu sungguh Allah sungguh manusia. Di dalam diri Yesus Kristus tidaklah Dua Pribadi yang berbeda seperti yang diajarkan Nestorius.

Dan karena Satu Pribadi Yesus Kristus itu sungguh Allah sungguh manusia, maka sangatlah tepat untuk menyebut Bunda Maria Sang Bunda Allah. Bertentangan dengan apa yang diajarkan oleh Nestorius, justru mengatakan Bunda Maria bukan Bunda Allah merupakan penghujatan terhadap Allah sendiri. Di samping itu, pernyataan ini juga memuliakan Allah dengan memberikan terang mengenai misteri besar penyelamatan manusia, yaitu Misteri Inkarnasi.

Dengan demikian, terselesaikanlah salah satu kontroversi kristologis dan teologis yang terpenting dalam sejarah Gereja. Sebuah pertanyaan mengenai identitas Maria adalah sungguh sebuah pertanyaan kristologis sekaligus teologis dengan implikasi pada jantung dari Injil itu sendiri.

Mariologi adalah sungguh bagian dari Teologi. 
Pax et Bonum

Monday, October 3, 2011

Santo Efrem dari Syria mengenai Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

St. Efrem orang Syria

Santo Efrem orang Syria (St. Ephraim the Syrian) adalah salah seorang Bapa Gereja Timur yang berkarya di wilayah Persia (sekarang Iran). Ia lahir di Nisibis pada tahun 306 M dari keluarga Kristiani. Ia wafat di Edessa pada tahun 373 M  akibat penyakit pes.

Bersama Bapa Gereja Syria lain yaitu, Afrahat, St. Efrem menjadi Bapa Gereja terkemuka dari kalangan orang-orang Kristiani berbahasa Syria. St. Efrem sendiri adalah salah seorang Bapa Gereja Timur yang dengan cara unik mampu menggabungkan panggilan sebagai seorang teolog dan panggilan sebagai seorang penyair. Berikut ini adalah terjemahan bebas dari salah satu himnenya mengenai Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria.

Sang Tuhan datang ke dalam ia (Maria) dan menjadi hamba. Sang Sabda datang ke dalam ia dan membisu di dalam ia. Sang Petir datang ke dalam ia dan tidak bersuara. Sang Gembala segalanya datang ke dalam ia, menjadi Anak Domba di dalam ia dan keluar sambil menangis.

Rahim Ibu Maria mengubah peranan-peranan. Oh, Pengatur segalanya masuk kaya tapi lahir miskin. Sang Mahaagung masuk ke dalam ia, IA datang dengan rendah hati. Cahaya masuk ke dalam ia, namun dibungkus lampin hina.
IA yang memberi makan segala sesuatu mengenal rasa lapar. IA yang memuaskan segala dahaga mengenal kehausan. Telanjang dan tak berdaya. IA lahir daripada ia, IA yang mendandani segala sesuatu. (Ephraim, Hymn De Nativitate 11:6-8)
Pax et Bonum