Latest News

Showing posts with label Kitab Suci. Show all posts
Showing posts with label Kitab Suci. Show all posts

Wednesday, September 4, 2013

Aku Percaya dan Kitab Suci

Ketika kita mendaraskan Doa Aku Percaya baik dalam bentuk Syahadat Pendek (Credo Para Rasul) maupun Syahadat Panjang (Credo Nikea-Konstantinopel), kita sedang mengungkapkan apa yang ada dalam Kitab Suci yang sudah dinyatakan selama berpuluh-puluh abad. Pada artikel ini saya sampaikan daftar rujukan ayat Kitab Suci dari Syahadat Panjang yang dapat juga digunakan untuk Syahadat Para Rasul. Tentu saja daftar rujukan ini bukan daftar yang lengkap karena banyak pernyataan dalam Aku Percaya dapat dilihat pada lebih dari 1 ayat Kitab Suci. Bila anda rajin membaca Kitab Suci dan menemukan ayat-ayat yang lain, silahkan anda tambahkan sendiri. Tetapi setidaknya daftar ini dapat digunakan untuk membantu merenungkan Doa Aku Percaya yang setiap hari Minggu kita daraskan.
Adoration to Holy Trinity
Aku percaya akan satu Allah (Ibr 11:6),
Bapa (1 Kor 8:6) yang mahakuasa (Why 1:8),
pencipta langit dan bumi (Kel 20:11),
dan segala sesuatu yang kelihatan dan tak kelihatan (Kol 1:16);
dan akan satu Tuhan Yesus Kristus (Kis 10:36),
Putra Allah yang tunggal (Yoh 1:14).
Ia lahir dari Bapa sebelum segala abad (1 Yoh 4:9),
Allah dari Allah (Yoh 1:1), Terang dari Terang (Yoh 1:4),
Allah benar dari Allah benar (Yoh 5:18-19).
Ia dilahirkan, bukan dijadikan (Yoh 8:58);
sehakikat dengan Bapa (Yoh 10:30);
segala sesuatu dijadikan oleh-Nya (Yoh 1:3).
Ia turun dari surga (Yoh 3:31) untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita (Mat 1:21).
Ia dikandung dari Roh Kudus (Luk 1:35),
Dilahirkan oleh Perawan Maria (Luk 2:6-7), dan menjadi manusia (Yoh 1:4).
Ia pun disalibkan untuk kita (Mrk 15:25), waktu Pontius Pilatus (Mat 27:26);
Ia menderita sampai wafat (Mrk 8:31) dan dimakamkan (Mat 27:60).
Pada hari ketiga Ia bangkit (Mat 28:6) menurut Kitab Suci (1 Kor 5:4).
Ia naik ke surga (24:51), duduk di sisi kanan Bapa (Mrk 16:19).
Ia akan kembali dengan mulia (Mat 25:31),
mengadili orang yang hidup dan yang mati (2 Tim 4:1);
kerajaan-Nya takkan berakhir (Luk 1:33).
aku percaya akan Roh Kudus (Yoh 14:26),
Ia Tuhan yang menghidupkan (Rom 8:2);
Ia berasal dari Bapa (15:26) dan Putra (Rom 8:9 & Why 22:1),
yang serta Bapa dan Putra, disembah dan dimuliakan (Why 4:8);
Ia bersabda dengan perantaraan para nabi (2 Pet 1:21).
aku percaya akan Gereja (Mat 16:18, 1 Tim 3:15)
yang satu (Yoh 10:16), kudus (Efe 5:26),
katolik (Rom 10:18) dan apostolik (Efe 2:20).
aku mengakui satu pembaptisan (Efe 4:5)
akan penghapusan dosa (2:38).
aku menantikan kebangkitan orang mati (Rom 6:5)
dan hidup di akhirat (Mat 25:34).
amin.


pax et bonum

Friday, May 24, 2013

Kitab Putra Sirakh tentang Manusia

Apa dikatakan Putra Sirakh tentang MANUSIA?
Ia menyebutnya demikian pada bacaan pertama hari ini, 25 Mei 2013 (Sir 17:1-15):

1. Tuhan menciptakan manusia dari TANAH, dan akhirnya akan kembali jadi tanah.

2. Tuhan menganugerahkan HARI dan WAKTU kepada manusia, dan memberinya KUASA atas segala sesuatu di bumi.



3. Tuhan memberinya KEKUATAN yang serupa dengan kekuatan Tuhan sendiri.

4. Tuhan menjadikan manusia SEGAMBAR dengan Allah sendiri. [manusia adalah CITRA Allah (Imago Dei)]

5. Tuhan menciptakan RASA TAKUT dalam diri segala makhluk kepada manusia, sehingga manusia meraja di atas segala binatang dan unggas. [seharusnya binatang dan ciptaan lain lebih takut pada manusia, bukan sebaliknya]

6. Tuhan memberikan LIDAH, MATA, TELINGA pada manusia, dan menaruh HATI serta PIKIRAN dalam dirinya.

7. Tuhan menambahkan PENGETAHUAN yang arif, dan menunjukkan apa yang baik dan jahat di hadapan manusia. [akal budi dan kebijaksanaan adalah hakekat manusia]

8. Tuhan menanamkan MATA-NYA di dalam hati manusia, supaya manusia mampu memahami keagungan perkerjaan Tuhan. [pengenalan akan Tuhan bukan terutama dgn mata fisik tetapi dengan mata hati]

9. Tuhan mengaruniakan manusia PENGETAHUAN lagi dan mewarisi HUKUM-NYA sebagai milik pusaka. [hukum dan peraturan bukan sesuatu yang buruk, karena esensinya adalah untuk mengarahkan manusia kepada yang baik dan benar]

10. Tuhan mengikat manusia dengan PERJANJIAN KEKAL dan segala hukumNya dipermaklumkan kepada manusia.

TUHAN menganugerahkan semua ini supaya manusia tahu BERSYUKUR, MEMUJI, MEMULIAKAN nama Tuhan yang kudus, dan siap MEWARTAKAN karya tangan-Nya yang Agung. Mata manusia telah melihat kemuliaan Tuhan yang Agung, dan telinga manusia telah mendengar suara-Nya yang dahsyat.

Karena itu, sebagai mahluk yang dicipta lebih UNGGUL dari semua ciptaan, Tuhan berpesan: JAUHILAH SETIAP KELALIMAN.

oleh Pater Liberius Sihombing, OFM.Cap.
dipublikasikan ulang di Indonesian Papist
pax et bonum

Sunday, November 11, 2012

Pertobatan adalah Obat Dosa-dosa Kita

St. Yohanes Krisostomos
Inilah buah tobat, inilah keuntungan air mata: hati yang remuk redam tidak akan terpikat lagi oleh hawa nafsu. Demikian pula halnya dengan kita:  boleh jadi seseorang itu dihiasi dengan mahkota; tetapi bila ia melukai hati kita, maka kita akan meremehkan persahabatannya. Sebab tiada sesuatu yang lebih hina daripada seseorang, kendati ia raja, yang diperbudak oleh perbuatan tercela; seperti juga tidak ada yang lebih luhur daripada seseorang yang mempunyai keutamaan kendati ia tawanan.

�Tuhan telah mendengarkan tangisanku� si pengarang Mazmur tidak berkata begitu saja: �Tuhan telah mendengarkan suaraku�, melainkan �suara tangisku�. Lihatlah, betapa berlimpah-limpah dan kaya si pengarang Mazmur mengemukakan perkaranya: �Suara dan tangis�! Dengan �suara�, tidak ia maksudkan lantangnya teriak, melainkan perasaan jiwa; Dan �tangis�, tidak ia maksudkan hanya apa yang dicucurkan mata, tetapi juga apa yang keluar dari dalam hati. Sebab siapa yang melakukan tobat dan didengarnya Allah, tentulah ia juga memperoleh anugerah ini, yakni bahwa ia menjauhkan pergaulan dengan orang-orang jahat.

�Semua musuhku mendapat malu dan sangat terkejut; mereka mundur dan mendapat malu dalam sekejapan mata.� Doa ini sangat bermanfaat; dan menurut pendapatku, doa itu mengandung rasa malu dan penyesalan batin. Sebab siapa yang berkelakuan jahat, meninggalkan kejahatannya jika ia merasa malu dan berubah batin. Sebagaimana kalau kita melihat seseorang mendekati tubir dan tempat yang curam, kita akan mencegah dia dengan berkata: �Hai manusia, mau ke mana? Di depanmu kan ada jurang menganga!� demikian pulalah si pengarang Mazmur ingin supaya  orang jahat berbalik. Demikian pula orang akan binasa, bila ia tidak segera mengekangi kudanya yang lari tegar. Oleh karena itu, saudara-saudara, hendaklah kita pun mengambil obat yang mengerjakan keselamatan kita, yakni melakukan pertobatan, yang melenyapkan dosa-dosa kita. Akan tetapi pertobatan itu bukan yang dinyatakan dengan melenyapkan noda-noda kejahatan dari dalam hati. Sebab sang nabi berkata: �Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku.� (Yes 1:1-16). Mengapa kelimpahan kata-kata ini? tidak cukupkah mengatakan saja: �Jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari hatimu� untuk menerangkan selurh maksud? Mengapa masih ditambahkan: �Dari depan mata-Ku?� Sebab lainlah cara mata manusia memandang, lain pula Tuhan memandang, yakni: �manusia memandang muka, sedangkan Tuhan memandang ke dalam hati.� Ia berkata: �Janganlah menjalankan pertobatan secara lahiriah saja, tetapi tunjukkanlah hasil pertobatan itu di depan mata-Ku, yang melihat apa yang tersembunyi.�


Pax et Bonum

Monday, October 1, 2012

Komentar terhadap 1 Raja-raja 2:19-20


Pemahkotaan Bunda Maria Sang Ratu oleh Tuhan Yesus Sang Raja. Perhatikan bahwa Bunda Maria duduk di sebelah kanan Tuhan Yesus.
1 Raja-raja 2:19-20
2:19. Batsyeba masuk menghadap raja Salomo untuk membicarakan hal itu untuk Adonia, lalu bangkitlah raja mendapatkannya serta tunduk menyembah kepadanya; kemudian duduklah ia di atas takhtanya dan ia menyuruh meletakkan kursi untuk bunda raja, lalu perempuan itu duduk di sebelah kanannya.
2:20. Berkatalah perempuan itu: "Suatu permintaan kecil saja yang kusampaikan kepadamu, janganlah tolak permintaanku." Jawab Raja kepadanya: "Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu."

Komentar:
Bukankah ini terlihat seperti hubungan Yesus dan Maria. Dalam tradisi Kerajaan Davidik (Kerajaan Daud), Sang Ratu Kerajaan tentulah seorang Ibu dari Sang Raja yang sedang memerintah, bukan istri atau selir Raja.

Yesus Kristus adalah Sang Raja yang memerintah selamanya, Ia adalah seorang keturunan Raja Daud. Dan dengan demikian, hukum Kerajaan Daud (bahwa Sang Ratu Kerajaan adalah Ibu dari Sang Raja) tetap berlaku pula. Allah sendiri telah menjanjikan pada Daud bahwa Kerajaan Daud tidak akan berkesudahan. Bila Yesus Kristus adalah Sang Raja, lalu siapakah Ratu-nya? Jelaslah Sang Ratu Kerajaan itu adalah Ibu-Nya, Bunda Maria sendiri.

Bacaan di atas juga menunjukkan dengan jelas bahwa kita dapat meminta bantuan kepada Bunda Maria supaya meneruskan permintaan kita kepada Kristus. Kristus sendiri mendengarkan permintaan ibu-Nya kala anggur habis saat pesta perkawinan di Kana. "Mintalah, ya ibu, sebab aku tidak akan menolak permintaanmu."

Saturday, September 15, 2012

Homili Minggu Biasa Ke-24 (16 September 2012) oleh Pater Phil Bloom



Memikul Salib

Minggu ini Yesus bertanya, �Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?�

Semua dari kita telah mendengar tentang Yesus dan setiap dari kita memiliki beberapa gagasan tentang Dia. Anda mungkin mengingat pernyataan-Nya �Aku Ada� (�I Am�). �AKU ADAlah Roti Hidup�. �AKU ADAlah Jalan.� Dan mungkin yang paling dramatis, �Sebelum Abraham jadi, AKU ADA�.

Pernyataan-pernyataan ini menegaskan siapa itu Yesus, yaitu bahwa Ia sangat lebih dari sekadar seorang manusia biasa. Tetapi pertanyaan yang Yesus tanyakan adalah personal: �Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?�. Ketika anda mendekati Yesus dalam doa, di Tabernakel atau saat Misa: Yesus bertanya, �Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?�


Simon Petrus menjawab, �Engkau adalah Kristus�.

Yesus menerima jawaban itu. Jawaban itu tidak penuh, tetapi akurat. Yesus menerima jawaban Petrus karena hal ini mengarah kepada misi-Nya, alasan mengapa Ia datang. Ia adalah Kristus, yaitu yang diurapi�, atau dalam Ibrani, �Mesias�. Ia telah diurapi oleh Roh Kudus untuk sebuah tujuan.

Tujuan Yesus mungkin mengejutkan anda. Tujuan ini tentu mengejutkan Petrus dan Para Rasul lain. Mereka berpikir mengenai Mesias sebagai tokoh kemenangan, seseorang yang akan mempertahankan mereka dalam perjuangan mereka melawan dominasi Romawi. Tetapi Yesus tidak melihat peran-Nya seperti itu. Iya, Yesus adalah Kristus, tetapi misinya adalah ini: �... menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh ...

Ketika Petrus mendengar ini, ia mencoba untuk menghalangi Yesus. Tetapi Yesus memarahi Petrus dan menyebutnya, �Iblis�. Kata yang sangat keras. Bacaan pertama bercerita tentang seorang pria yang berkata Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Orang itu adalah Yesus: Ia memalingkan wajah-Nya kepada Yerusalem meskipun hal ini berarti penderitaan yang sangat berat.

Sengsara, penolakan dan kematian � bukanlah misi yang menarik. Meskipun demikian, misi ini berisi sebuah harapan � untuk �bangkit setelah tiga hari.� Yesus menawarkan misi itu dengan janjinya tidak hanya kepada Para Rasul tetapi juga kepada anda dan saya. Pikullah salib-Mu dan ikutilah Aku.

Saya berpikir mengenai C.S. Lewis. Dia dulunya nyaman sebagai seorang ateis. Dia tidak ingin Allah ada. Tetapi dia merasa dirinya dikejar. Dia mencoba untuk melarikan diri dari keyakinan kepada Allah dan Yesus, tetapi dia selalu menemukan bahwa dirinya diawasi. Akhirnya saat itu pun tiba � skakmat. C.S. Lewis berlutut di kamarnya. Dia berkata bahwa dia adalah �pentobat yang paling menyedihkan dan enggan di seluruh Inggris.�

Tetapi kemudian datang bagian yang sungguh berat. Lewis mengetahui bahwa tidak ada yang namanya �Kristen pribadi� (Private Christian). Dia mengetahui bahwa dia harus pergi ke Gereja, sesuatu yang seorang Kristen harus jalankan. Untuk seorang professor universitas yang sangat berbudaya dan dikelilingi oleh mereka yang tidak percaya, hal ini tidaklah mudah. Dia harus memikul salibnya untuk mengikuti Yesus.
Sekarang, penderitaan Lewis mungkin terlihat kecil dibandingkan dengan penyaliban atau penderitaan yang dialami martir-martir Kristen. Lewis akan menjadi orang pertama yang mengakui hal itu. Tetapi apa yang Kristus minta adalah kita memikul salib kita saat ini dan mengikuti Dia.

Saya beberapa kali membaca tentang martir-martir Kristen dan bertanya pada diri saya sendiri apakah saya bisa melakukan apa yang mereka lakukan bagi Kristus. Sebagai contoh, Romo Ragheed Ganni, imam berusia 35 tahun di Mosul, Irak. Ia baru saja menyelesaikan Misa ketika sejumlah orang membawa senjata mesin menghadang ia dan tiga orang subdiakon yang bersama dia. Orang-orang bersenjata itu meminta mereka untuk menyangkal Kristus. Romo Ganni melihat kepada senjata mesin itu dan meragu. Mungkin ia berpikir mengenai masa mudanya, kehidupan yang terbentang di depannya dan semua yang ia impikan untuk dilakukan. Tetapi dia tidak dapat menolak Kristus. Bersama dengan subdiakonnya, ia mengakukan imannya. Orang-orang bersenjata itu lalu mengangkat senjata dan menyembur mereka dengan timah panas.
Mungkin yang lebih dramatis adalah martirium Beato Jose Luis Sanchez del Rio. Bila anda pernah menonton film �For Greater Glory�, anda mengingat bahwa kaum federal menyiksa seorang laki-laki dengan menguliti telapak kakinya dan memaksa ia berjalan di batu. Penyiksaan baru berakhir, kata kaum federal, bila laki-laki itu mau berkata, �Long live the Government�. Dengan tangisnya, Beato Jose Luis berkata, �Viva Cristo Reyo - Long live Christ the King.�

Darimanakah keberanian seperti itu berasal? Yang pasti, Romo Ganni dan Beato Jose Luis menerima infusi rahmat Allah yang luar biasa. Tetapi mereka telah bersiap-siap untuk kemartiran mereka dengan pengakuan iman yang berulang kali, dan dengan salib yang dilibatkan dalam penghinaan kecil dan perampasan kecil.

Adalah sama bagi anda dan saya. Kehidupan Kristen, seperti yang Yesus perjelas, bukanlah soal bermimpi tentang perbuatan besar. Ini adalah tentang memikul salib kita dan mengikuti Yesus hari ini. Amin.


Pater Phil Bloom adalah Pastor Paroki St. Mary of the Valley, Monroe
Pax et Bonum
follow Indonesian Papist's Twitter